MENYIAPKAN
KANDANG DAN PERALATAN UNTUK TERNAK
SAPI PERAH PEDET
DAN DARA
Pengertian
Yang
dimaksud dengan sapi perah pedet adalah anak sapi yang baru lahir
sampai berumur kurang lebih 8 bulan. Sapi perah pedet yang baru
lahir memerlukan perawatan yang khusus, yang meliputi: ketekunan,
ketelian dan keseriusan dalam segala hal apabila dibandingkan dengan
pemeliharaan sapi perah dewasa. Pemeliharaan sapi perah pedet mulai
dari lahir hingga disapih merupakan bagian penting dalam kelangsungan
usaha bidang peternakan sapi perah. Kesalahan pada saat perawatan/pemeliharaan
pada usia pedet muda yaitu umur kurang dari sebulan dapat menyebabkan kematian
.
Keberhasilan
dalam pemeliharan ternak sapi perah baik itu pada sapi pedet dan
dara salah satunya ditentukan oleh ketersediaan kandang yang memenuhi
persyaratan. Sapi pedet dan dara sangat sensitip terhadap
pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti
perubahan cuaca panas dan dingin yang terjadi secara tiba-tiba. Indonesia
negara kita ini termasuk daerah tropis perbedaan kelembaban dan suhu
udara antara siang dan malam hari tidak begitu nyata. Begitu juga
keadaan musim kemarau dan musim hujannya.
Maka dari
itu kandang yang akan dipergunakan untuk pemeliharaan ternak sapi perah baik
itu pedet maupun dara sebaiknya disesuaikan dengan kondisi
iklim yang ada. Suhu dan kelembaban dalam kandang harus
diusahakan agar tetap rendah, sehingga sapi perah pedet dan
dara tersebut tidak mengalami stres.
Fungsi
kandang antara lain:
·
Merupakan tempat tinggal ternak dan tempat bekerja
pemelihara/peternak yang mengurus ternak setiap hari.
·
Merupakan tempat perlindungan ternak yang memberikan
keamanan dan kenyamaan bagi ternak, dari gangguan binatang buas dan gangguan alam,
misalnya angin kencang, terik matahari, air hujan suhu dingin di malam hari dan
lain-lain.
·
Merupakan tempat untuk istirahat setelah melakukan
aktifitas sehari –hari
·
Memudahkan peternak dalam melakukan pengawasan kesehatan
·
Memudahkan tatalaksana pemeliharaan seperti; pemberian
pakan dan minum, penanganan kotoran, dan penangan kesehatan
a. Persyaratan
Kandang Untuk Sapi Perah Pedet Dan Dara
Adapun tujuan dari
pembuatan kandang untuk ternak sapi perah pedet dan dara adalah untuk
memudahkan peternak dalam pengelolaannya, baik untuk pemberian pakan,
pemberian minum dan penjagaan kesehatannya. Agar memberi kemudahan bagi
peternak dalam pengelolaannya , maka dalam membangun kandang untuk ternak
sapi perah pedet dan dara harus memperhatikan beberapa hal diantaranya:
1) Transportasi Mudah
Lokasi kandang
sebaiknya dekat dengan jalan atau mudah dijangkau alat transportasi,
karena akan mempermudah pada saat pengangkutan baik itu sarana produksi seperti
pakan, obat-obatan maupun untuk memasarkan hasil ternaknya.
2) Dekat Sumber Air
Air merupakan
keperluan yang sangat vital bagi usaha peternakan sapi perah. Baik itu
untuk keperluan minum bagi ternak, memandikan ternak, membersihkan kandang dan
peralatan atau sanitasi kandang, untuk menyiram atau mengairi tanaman
hijauan pakan ternak dan lain sebagainya. Oleh karena itu apabila ingin
membangun kandang, sebaiknya letaknya tidak jauh dari sumber air. Karena air
sangat menentukan keberhasilan dalam usaha peternakan baik itu sapi perah
pedet, dara mapun dewasa. Tanpa adanya air maka usaha peternakan tidak mungkin
berhasil dengan baik.
3) Jauh dari Pemukiman Penduduk
Lokasi kandang
ternak sapi perah sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk, karena apabila
kandang ternak sapi perah dibangun dekat dengan pemukiman penduduk dapat
menimbulkan masalah sosial yang berhubungan dengan masyarakat. Seperti
bau yang tidak enak atau terjadi pencemaran lingkungan. Lokasi yang ideal
untuk membangun kandang sapi perah pedet dan dara walaupun
sudah dijelaskan di atas jauh dari pemukiman penduduk , namun
jarak untuk kandang dengan rumah tinggal minimal 10 meter.
4) Dekat dengan Sumber Pakan
Hampir sebagian
besar atau (70-80 %) pengeluaran anggaran biaya dalam usaha peternakan sapi
perah di pergunakan untuk membeli pakan. Dengan mengacu hal tersebut diatas,
maka dalam membangun kandang ternak sapi perah alangkah baiknya
dekat dengan sumber pakan. Sumber makanan tersebut bisa berupa hijauan
pakan ternak seperti rumput-rumputan, jerami padi, tebon jagung, pucuk daun
tebu, leguminosa (kacang-kacangan seperti lamtoro, turi, petai cina, gliricidae
dan dedaunan). Selain hijauan pakan ternak, makanan tersebut bisa berupa
konsentrat. Konsentrat adalah pakan ternak yang terbuat dari
berbagai bahan pakan berupa : dedak, jagung, bungkil kedelai, bungkil
kacang tanah, onggok, polar, tetes, bungkil biji kapuk (klenteng), kulit biji
kopi, dan lain sebagainya.
5) Bebas dari Genangan Air
Air yang
menggenang disekitar kandang sapi perah pedet dan dara, apabila tidak ditangani
dengan baik, maka dapat merupakan tempat berkembangnya bibit penyakit. Bibit
penyakit akan tumbuh dan berkembang dengan cepat di tempat dimana
air dalam keadaan menggenang.Terlebih-lebih apabila suhu dan kelembaban sangat
mendukung untuk tumbuh dan perkembangan bibit penyakit tersebut.
Oleh karena itu
apabila akan membangun kandang sapi perah, pilih tempat atau lahan yang
letaknya lebih tinggi dari sekitarnya. Dengan tempat atau lahan yang lebih
tinggi dari sekitarnya dengan harapkan apabila ada hujan atau air limbah dari
kandang, tidak menggenang disekitar kandang.
6) Konstruksi
Kandang sapi perah
yang akan dibangun baik itu untuk sapi pedet maupun dara harus kuat.
Bahan baku kandang terbuat dari bahan yang mempunyai nilai ekonomis mudah
diperoleh dan harga bahan murah.
a)
Lantai Kandang
Lantai kandang
hendaknya dibuat cukup kuat dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dalam
pembersihannya, Disamping itu untuk lantai kandang ternak sapi perah dibuat
miring kurang lebih 2 cm tiap 1 meter. Dengan tujuan agar air kencing, air
bekas memandikan ternak, air bekas mencuci kandang, atau air lainnya yang ada
di dalam kandang dapat mengalir keluar dengan mudah.
Syarat lantai
kandang yang baik antara lain: tidak licin agar ternak tidak tergelincir, tidak
becek atau tidak mudah lembab, keras (tahan terhadap injakan) dan tidak kasar
(lantai yang kasar dapat mengakibatkan kulit ternak menjadi lecet). Sedangkan bahan-bahan
untuk membuat lantai kandang untuk ternak sapi perah (ruminansia) antara lain:
tanah yang dipadatkan, papan, semen untuk mengecor lantai kandang dan
lain-lain. Untuk lantai
kandang dari bahan papan dipilih papan dari kayu tertentu yang tahan air.
Lantai kandang dari bahan papan disusun berjajar rapat, namun perlu juga dibuat
sedemikian rupa sehingga ada celah-celah yang berfungsi untuk mempermudah air
kencing dan kotoran jatuh kebawah atau ketanah
b)
Dinding Kandang
Hal yang perlu
diperhatikan pada konstruksi dinding kandang ternak sapi perah adalah di buat
sedemikian rupa sehingga di dalam kandang terdapat udara yang segar dan dalam
keadaan nyaman, cahaya matahari dapat masuk di dalam ruangan kandang, ternak
yang ada di dalam kandang dapat dilihat dengan mudah.
Sedangkan bahan
untuk dinding kandang dapat terbuat dari tembok, papan, kayu, bambu, dan
lain sebagainya.
c)
Atap Kandang
Atap kandang
berfungsi untuk menghindarkan panas dan hujan. Atap kandang diusahakan dari
bahan yang awet, memberi kehangatan bagi ternak pada waktu malam hari.
Atap kandang dapat menggunakan genting, seng, asbes, rumbia, ilalang maupun
ijuk. Gunakan bahan atap kandang yang harganya murah, mudah didapat, tahan
lama, panas matahari dapat ditahan dengan baik, sehingga tidak langsung
mempengaruhi panas ruangan kandang.
Apabila atap
kandang dari bahan seng gunakanlah seng yang jenisnya bergelombang, begitu pula
konstruksi kandang harus tinggi agar panas tidak langsung mempengaruhi ternak
yang tinggal di dalamnya. Atap kandang dari bahan rumbia dan ilalang
pemasangannya kurang praktis dan tidak tahan lama, sehingga jarang digunakan
oleh peternak yang skala usaha besar.
7)
Cukup mendapat sinar matahari
Untuk menjaga
kesehatan ternak sapi perah pedet dan dara kandang
harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, terlebih-lebih sinar matahari
pagi. Karena sinar matahari pagi sangat baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan ternak sapi perah baik itu untuk pedet
dan dara. Sinar matahari pagi banyak mengandung sinar lembayung (ultraviolet).
Sinar matahari pagi dapat membantu proses pembentukan vitamin D, dapat membunuh
bibit penyakit, dan dapat mempercepat pengeringan kandang yang basah akibat air
kencing dan lainnya.
Disamping
sinar matahari kandang ternak sapi perah juga harus cukup
mendapatkan udara yang bersih. Kandang sapi perah tidak boleh tertutup
rapat, agar sirkulasi udara di dalam kandang berjalan lancar. Untuk
itu kandang sebaiknya dibangun membujur arah utara
selatan, dan tidak mengganggu lingkungan.
8)
Ada Ijin
Surat ijin mutak
diperlukan bagi peternak sapi perah yang memiliki usaha yang berskala
industri atau berskala usaha yang besar. Tanpa adannya ijin usaha, maka usaha
peternakan sapi perah tersebut tidak mungkin dapat berjalan langgeng.
Beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur kegiatan usaha
peternakan harus dipatuhi oleh semua peternak.
Demi berhasilnya
usaha atau bertahannya usaha peternakan sapi perah dalam hal perijinan,
maka perlu juga dipelajari dan dipahami terutama yang berkaitan dengan amdal
(analisis mengenai dampak lingkungan), pelaksanaan otonomi daerah dan rencana
tata ruang wilayah atau tata ruang kota dan lain-lain.
b.
Ukuran kandang/Kebutuhan Kandang dan peralatan
Demi
keberhasil dalam usaha pemeliharaan ternak sapi perah pedet dan
dara Ukuran kandang sapi perah yang akan dibuat untuk proses
pemeliharaan tergantung dari umur atau besar
kecilnya sapi perah tersebut. Sedangkan ukuran kandang yang diperlukan
untuk ternak sapi perah pedet atau anak sapi adalah, 1,5 x 1,0
meter per ekor, dengan tinggi atas kurang lebih 1,25 –
1,50 meter dari tanah. Dan untuk ternak sapi perah
dara/dewasa 1,8 x 2 meter atau 2,25 x 1,5 meter.
Disamping
ukuran kandang, ada beberapa peralatan kandang yang harus
dipenuhi pada saat pemeliharan ternak sapi perah pedet dan dara diantaranya :
1)
Skop. Peralatan ini dapat dipergunakan untuk mengambil atau membuang kotoran,
baik kotoran sapi ataupun limbah padat yang ada di lingkungan sekitar kandang.
Disamping itu peralatan ini juga dapat dipergunakan untuk mengaduk atau
mencampur pakan kosentrat atau penguat.
2)
Sapu. Adalah peralatan kandang yang dipergunakan untuk membersihkan kandang dan
lingkungan di sekitar kandang, sapu ini disebaiknya yang dibuat dari lidi
daun pohon aren atau daun pohon kelapa.
3)
Ember. Peralatan dipergunakanuntuk membawa atau mengangkat air, susu,
makanan penguat, untuk memandikan ternak dan lain-lain. Agar ember umur
pakainya lama,, maka ember yang digunakan sebaiknya anti karat, seperti
ember plastik.
4)
Sikat. Peralatan yang dipergunakan untuk menggosok badan ternak pada saat
ternak dimandikan, dan dapat juga dipergunakan untuk menggosok
atau membersihkan lantai kandang. Sikat ini sebaiknya yang
terbuat dari bahan ijuk.
5)
Kereta dorong. Peralatan ini dapat dipergunakan untuk mengangkut
pakan konsentrat, kotoran atau limbah padat seperti (sampah, sisa-sisa rumput)
ke tempat pembuangan, tempat penampungan ataupun tempat penanganan limbah.
6)
Parang dan sabit. Peralatan ini dipergunakanuntuk memotong dan mencincang
hijauan makanan ternak, disamping itu dapat juga dipergunakan untuk membabat
alang-alang atau semak-semak yang berada di lingkungan sekitar kandang.
7)
Tali. Peralatan untuk mengikat ternak sapi perah ataupun untuk keperluan
lainnya. Tali yang diipergunakan untuk pengikat sebaiknya tidak
terlalu kecil, karena mudah putus, juga dapat melukai kulit ternak.
8)
Chopper
Mesin ini
berfungsi untuk memotong / mencacah rumput baik kering maupun basah.
Panjang potongan dapat diatur dari 3 -10 cm, sesuai dengan kebutuhan ternak
sapi perah yang di pelihara.
Selain peralatan
kandang tersebut, masih ada peralatan pendukung lainnya yang sangat penting
demi berhasilnya pemeliharaan sapi perah pedet dan dara, diantaranya:
1)
Peralatan kesehatan seperti gunting kuku, rennet/pisau kuku, drencing gun
(alat pencecok), trokar atau alat suntik. Gunting kuku dan
renet digunakan untuk memotong kuku sapi perah. Sedangkan drencing gun
digunakan untuk memberi obat cacing pada ternak sapi perah.
Peralatan
kesehatan ini digunakan hanya pada saat-saat tertentu saja, tidak setiap hari.
Namun peralatan ini sangat perlu, karena sangat menunjang demi
keberhasilan dalam pemeliharaan ternak sapi perah.
2)
Mixer
Mixer adalah mesin
mencampur pakan ternak, dengan tujuan agar bahan pakan yang dicampur dapat
homogen. Sehingga antara partikel satu dengan yang lain menjadi pakan
yang siap pakai untuk konsumsi ternak. Pencampuran yang baik akan menghasilkan
pakan yang homogen, pakan yang tercampur homogen akan menghasilkan konsumsi zat
gizi yang seimbang dan memperkecil keragaman produksi ternak yang dipelihara.
3)
Sarana Angkutan
Sarana angkutan ada bermacam-macam
diantaranya : mini traktor, hand traktor,kendaraan roda dua dll.Jenis sarana angkutan berupa traktor biasanya
dipergunakan untuk mengangkut sarana produksi baik pakan hijauan, pakan kosentrat maupun pupuk kandang di
lingkungan dalam peternakan. Agar supaya sarana angkutan dapat dipergunakan secara
optimal tanpa adanya gangguan atau kerusakan pada saat dipergunakan, maka
sarana angkutan tersebut perlu dicek sebelum
digunakan.
Adapun
bagian-bagian yang dicek misalnya : sistem pendingin, oli mesin, gear box
dan bahan bakar. Apabila
bahan bakarnya kurang segera diisi.Seluruh bagian yang perlu pelumas dilumasi, saringan
udara dicek dan dibersihkan sesuai petunjuk. Kondisi ban dan tekanan ban dicek
untuk keamanan, batasan beban maksimum dalam proses pengangkutan yang ditetapkan pimpinan
perusahaan harus ditaati dll.
Setelah
sarana angkutan tersebut dicek dengan teliti
sebelum digunakan, maka barulah alat atau sarana angkutan tersebut dioperasikan. Agar
pada saat mengoperasikan alat atau sarana angkut tersebut berjalan dengan aman,
maka pada saat mengoperasikan harus mematuhi aturan-aturan yang ada,
misalnya : pada saat menjalankan kendaraan atau sarana angkut kecepatan
jalannya tidak berlebihan, muatan tidak berlebihan, membersihkan setelah
dipergunakan dan menyimpan atau memarkir ditempat yang aman. Hal yang tidak
kalah penting, memperbaiki atau melaporkan kepada petugas maintenen apabila ada
kerusakan-kerusakan setelah atau pada saat dipergunakan untuk mengangkut.
c.
Model Atau Tipe Kandang Untuk Memelihara Sapi Perah
Pedet Dan Dara
Sapi perah
termasuk bangsa sapi yang mempunyai daya tahan terhadap panas sangat rendah,
sehingga iklim di daerah untuk pemeliharaan sapi perah perlu
dipertimbangkan.Cekaman panas dapat mempengaruhi suhu tubuh dan metabolisme,
sehingga dapat menimbulkan terjadinya penimbunan panas dalam tubuh ternak.
Penimbunan panas yang berlangsung terus-menerus akan membuat proses pernapasan
tinggi sehingga kebutuhan oksigen untuk metabolisme juga tinggi. Suhu dan
kelembaban udara di dalam kandang dapat juga mempengaruhi tingkat konsumsi
pakan dan air. Kelembaban dapat pula mempengaruhi mekanisme pengaturan
temperatur tubuh misalnya pengeluaran panas melalui keringat ataupun melalui
respirasi akan lebih cepat. Pengaruh kelembaban ini penting diperhatikan
khususnya di daerah tropis basah
Kandang ternak sapi perah berdasarkan fungsi atau
kegunaannya ada 2 macam tipe, yaitu tipe koloni dan
individu.
1)
Kandang Koloni
Kandang koloni
adalah kandang yang hanya terdiri dari satu bangunan atau satu ruangan, tetapi
digunakan untuk memelihara ternak secara berkelompok atau bersama-sama.
2)
Kandang Individu /Tunggal
Kandang tunggal
atau individu adalah kandang yang hanya terdiri satu ruangan atau bangunan dan
didesain hanya digunakan untuk memelihara ternak satu ekor. Dengan
mengacu pada hal tersebut diatas, maka model atau tipe kandang untuk memelihara
ternak sapi perah pedet dan dara perlu dipertimbangkan. Model atau tipe kandang
yang akan dibangun dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain :
a)
Iklim
Negara kita
Indonesia ini termasuk negara agraris beriklim tropis, maka sebagian besar
petani peternak dalam membangun kandang dengan sistem terbuka, dinding
kadang tidak penuh atau kandang tidak berdinding sama sekali. Unsur iklim yang
dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sapi perah baik itu
pedet maupun dara adalah: suhu, kelemban,curah hujan, angin, sinar matahari
dll.
b)
Umur Ternak
Kandang yang
digunakan untuk memelihara ternak sapi perah pedet atau anak akan berbeda
dengan sapi dara. Untuk sapi pedet atau anak pada umumnya ukuran
kandangnya lebih kecil bila dibandingkan dengan sapi perah dara.
Disamping ukuran mungkin dilihat dari konstruksi dinding kandangnya,
kalau untuk anak mungkin perlu dinding yang agak rapat (tidak terbuka
keseluruhan), hal ini bertujuan untuk menghindari cuaca yang dingin diwaktu
malam hari.
c)
Keadaan Ekonomi Peternak
Keadaan ekonomi
peternak sangat mempengaruhi model atau tipe kandang yang akan dibangun. Bagi
petani peternak yang bermodal besar biasanya membangun kandang secara permanen
dan bangunannya moderen. Berbeda dengan petani peternak yang mempunyai modal
kecil atau sedikit, mereka akan membangun kandang ternak yang sederhana dan
semurah mungkin. Yang penting dilihat dari aspek kesehatannya masih memenuhi
persyaratan.
Tipe kandang
berdasarkan fungsi atau kegunaan dalam pemeliharaan ternak sapi
perah pada umur pedet dan dara dapat dibedakan menjadi :
1)
Kandang Pedet
Tujuan dari
pembuatan kandang untuk anak sapi perah atau pedet adalah untuk memudahkan pada
saat pemeliharaan, dan untuk memperkecil reksiko kematian. Setelah anak sapi
dilahirkan sebaiknya sampai umur kurang lebih tiga hari pedet sebaiknya
bersama dengan induknya. Dan ditempatkan pada kandang khusus agar anak sapi
atau pedet mendapat kolustrum langsung dari kelenjar ambing induknya. Setelah
tiga hari bersama induknya, kemudian anak sapi/pedet dapat ditempatkan di
kandang individual (single box) sampai disapih sekitar 4 bulan. Kandang indivindu
sering di sebut juga Box stall berbentuk panggung rendah yang terbuat
dari kayu agar lebih hangat karena kehangatan diperlukan bagi kesehatan sapi.
d.
Sanitasi kandang dan peralatan
Sanitasi adalah
tindakan menjaga kebersihan kandang, peralatan dan lingkungan
sekitarnya.Sanitasi kandang dan peralatan dilakukan selain untuk mencegah
terjangkitnya penyakit baik dari virus, bakteri, parasit dan juga untuk
mengurangi kemungkinan penularan penyakit. Sanitasi kandang dan peralatan
dilakukan sebelum memulai pemeliharaan sapi perah, baik itu untuk
sapi pedet maupun untuk sapi dara. Sanitasi kandang dan peralatan
dilakukan dengan cara: membersihkan lingkungan di dalam kandang dan lingkungan
di luar kandang. Sanitasi di luar kandang dilakuka dengan membabat semak-semak,
menyapu dan mengumpulkannya di tempat yang aman, sehingga tidak
mengganggu atau menimbulkan penyakit pada ternak, yang sedang dipelihara.
Setelah lingkungan dibersihkan selanjutnya dilakukan pencucian kandang dengan
air hingga bersih dan baru kemudian di semprot dengan desinfektan.
Bahan untuk
Sanitasi Kandang dan Peralatan
Prinsip dari
kegiatan sanitasi kandang dan peralatan adalah bersih secara fisik, bersih
secara kimiawi (tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan) dan bersih
secara mikrobiologis. Adapun bahan untuk sanitasi harus
mempunyai sifat antara lain sebagai berikut: membunuh mikroorganisme,
mempunyai sifat membersihkan yang baik, larut dalam air, bau yang
ditimbulkan dapat diterima, mudah digunakan, harga murah, mudah didapat
dan lain-lain.
Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam kegiatan sanitasi adalah : ruang dan alat yang
akan disanitasi, metode yang akan digunakan, bahan atau zat kimia
digunakan, harga bahan kimia yang akan digunakan, keterampilam pekerja dan
lain-lain.
Ada beberapa
bahan untuk sanitas kandang dan peralatan antara lain:
Tabel
1. Bahan untuk Sanitasi
N
|
Bahan SanitasI
|
Kegunaan
|
1
|
Khlorin
|
Membunuh spora
bakteri
|
2
|
Khlorin
|
Membunuh Salmonella
|
3
|
Sabun/deterjen
|
Untuk mencuci atau
menghilangkan jasad renik.
|
4
|
Alkali : larutan NaOH
|
Untuk mencuci dan
untuk desinfeksi kandang
|
Keberhasilan
dalam pemeliharan ternak sapi perah baik itu pada sapi pedet dan
dara salah satunya ditentukan oleh ketersediaan kandang yang
memenuhi persyaratan. Sapi pedet dan dara sangat sensitip terhadap
pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti
perubahan cuaca panas dan dingin yang terjadi secara tiba-tiba.
Agar
memberi kemudahan bagi peternak dalam pengelolaannya , maka dalam
membangun kandang untuk ternak sapi perah pedet dan dara harus
memperhatikan beberapa hal diantaranya: mudah transportasi,
dekat sumber air, jauh dari pemukiman penduduk, dekat dengan sumber
pakan, bebas dari genangan air, cukup mendapatkan sinar matahari
dan ada ijin.
Beberapa
peralatan kandang yang harus dipenuhi pada saat pemeliharan ternak
sapi perah pedet dan dara diantaranya : a) Skop. Alat untuk mengambil atau
membuang kotoran, disamping itu dapat dipergunakan untuk mengaduk atau
mencampur pakan. b) Sapu. Alat kandang yang dipergunakan untuk
membersihkan kandang dan lingkungan di sekitar kandang. c) Ember. Alat untuk
membawa atau mengangkat air, susu, makanan penguat, untuk memandikan ternak dan
lain-lain. d) Sikat. Alat untuk menggosok badan ternak pada saat ternak
dimandikan, dan untuk menggosok atau membersihkan lantai kandang. e)
Gerobak dorong. Alat untuk mengangkut pakan konsentrat, kotoran
atau limbah padat seperti (sampah, sisa-sisa rumput). f)Parang dan sabit.
Alat untuk memotong dan mencincang hijauan pakan. g) Tali. Alat untuk
mengikat ternak sapi.
makasih infonya bos...............
BalasHapusmakasih infonya bos...............
BalasHapusapa hubungan pembuatan kandang jauh dengan pemukiman ?
BalasHapusKarena pembuatan kandang dekat dengan pemukiman dapat memberikan polusi udara, dan pengolahan limbah yang kurang baik.
HapusSangat membantu
BalasHapusdisebutkan salah satu faktor kesehatan adalah memandikan sapi... ukuran dan gbr lengkap dgn peralatannya...bisa disharekan lewat email..? salam
BalasHapus