Macam
- macam tali temali
dalam peternakan
1.
Tali mati ( reef
knot )
Simpul mati atau reef knot (disebut
juga sebagai square knot)
merupakan salah satu simpul mendasar dalam handling ternak.Bagi seorang peternak seharusnya menguasai simpul mati i
Kegunaan simpul mati adalah untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering.
Kegunaan simpul mati adalah untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering.
Ini berbeda
dengan simpul anyam yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya
berbeda, ataupun dengan simpul nelayan (simpul Inggris) yang digunakan untuk
menyambung tali yang basah atau licin.Di samping untuk menyambung tali, simpul
mati juga digunakan untuk menali perban segi tiga (mitela) saat melakukan
PPPK.Dengan fungsi dan kegunaannya, simpul mati akan sangat sering digunakan
oleh seorang pramuka baik ketika mengikuti kegiatan kepramukaan maupun di
kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah membuat
simpul mati adalah sebagai berikut:
·
Letakkan ujung tali putih di atas ujung tali biru.
·
Lingkarkan ujung tali putih ke bawah tali biru kemudian
lingkarkan lagi ke atas.
·
Balik arah ujung tali biru yang tadinya ke arah kanan menjadi ke
arah kiri . Demikian juga dengan ujung tali putih, balik ke arah kanan dan
letakkan ujungnya di atas ujung tali biru.
·
Ulangi langkah pada nomor dua.
·
Tarik masing-masing ujung tali sehingga simpul menjadi kencang.
·
Dan selesai, simpul mati atau reef are knot telah jadi. knot atau squ
1.
Tali Halter
Tali halter
adalah tali yang biasa dipasang dengan cara lingkaran depannya pas pada moncong
sapi dan lingkaran belakang atau yang agak lebar dipasang pada leher sapi.
Fungsi dan manfaat tali halter :
·
Mempermudah pengendalian pada sapi
·
Menali sapi yang belum dikeluh
·
Untuk mengalihkan perhatian dari posisi menangkap
·
Menghindar dari tendangan
1.
Tali rebah
Tali rebah
adalah tali yang dipasang ditubuh sapi untuk mempermudah dalam pemeliharaan. Panjang
tali/tambang ± 10 meter. Kebanyakan
digunakan pada pemeliharaan sapi potong.
Fungsi dan manfaat tali rebah :
·
Memudahkan peternak untuk merebahkan sapi
·
Meringankan beban saat sapi akan dirobohkan
·
Tali Patok
·
Tali
patok
Tali patok adalah simpul
tali yang digunakan untuk mengikat tali pada sebuah patok dalam pendirian tenda
atau untuk menopang tiang. Namun dalam dunia peternakan sapi simpul ini bisa di
gunakan untuk mengikat bagian kaki sapi pada saat akan melakukan proses
pemeliharaan sapi (hooves trimming).
Fungsi tali patok pada hooves trimming :
·
Untuk
membatasi pergerakan kaki sapi pada saat
akan dilakukan pemotongan kuku.
·
Untuk
menjaga keseimbangan tubuh sapi saat pemotongan kuku dilakukan
·
Mempermudah
proses pemotongan kuku karena sampel tali patok dirancang untuk mengikat kaki
sapi jadi dalam pemasangan dan pelepasan tali dari kaki sapi dapat dilakukan
dengan cepat.
2. Tali keluh
Tali keluh merupakan tali
yang menembus lubang hidung sapi dari kanan ke kiri. Sapi yang sudah dikeluh
(dipasang tali keluh) ini menjadi lebih terkendali dan lebih mudah dibawa
kemana-mana. Setiap kali tali keluh ini ditarik sapi akan merasa kesakitan dan
akan berhenti melawan.
Keluh dipasang dengan cara
menusukkan tang penusuk hidung atau pasak bambu runcing pada sekat antara
lubang hidung kiri dan kanan yang telah diolesi antiseptic terlebih dahulu
untuk menghindari infeksi. Setelah sekat hidung sapi berlubang, kemudian
dipasang cincin atau tali.
Proses keluh ini apabila dilakukan dengan
tepat sasaran tidak akan menimbulkan luka karena yang tertusuk adalah selaput
tulang rawan pada hidung sapi, apabila sedikit meleset pun sebenarnya tidak
masalah namun akan terjadi pendarahan akibat luka di hidung sapi. Sapi akan
merasa sakit sehingga menghentikan perlawanannya.
Pemasangan keluh pada sapi
sebaiknya dilakukan ketika sapi masih berusia muda, kalo bisa sebelum giginya poel hal ini terkait dengan tulang selaput tulang rawan yang masih
lunak, proses recovery yang lebih cepat pada sapi muda, kekuatan sapi yang
belum begitu besar, serta agar tidak mengganggu proses penggemukan ataupun
produksi susu. Biasanya setelah pemasangan keluh akan mengakibatkan stress pada
sapi sehingga sapi menjadi tidak nafsu makan. Apabila sapi
tersebut mengalami stress nya pada usia produktif tentu berpengaruh pada
hitungan bisnis. Oleh karena itu usahakan memasang tali keluh pada saat sapi
belum masa produksi untuk mengantisipasi stress yang berdampak pada produksi
sapi.
3.
Tali Laso / tali leher
Kegunaan tali
laso: Untuk Menjerat Binatang Buas
Cara Pembuatan tali
laso :
·
Buat sosok seperti pada gambar 1
·
Ujung b dimasukan
melalui sosok O sehingga
menjadi laso yang kita kehendaki
·
Supaya membuatnya lebih cepat, maka ujung b lebih baik diatruh pada
sosok O dahulu
sebelum simpul dibuat.
Teknik
Merebahkan Ternak
Teknik Merebahkan Model 1.
Setelah ditambatkan di batang pohon atau patok yang kokoh, tali yang telah
disediakan diikatkan pada tali yang melingkar di leher. Kemudian ditarik hingga
ke belakang punuk atau bagian belakang kaki depan.
Tali dilingkarkan ke tubuh,
disimpul di bagian samping kiri punggung. Ditarik ke belakang lagi hingga batas
depan kaki bagian belakang, dilingkarkan ke tubuh, kemudian disimpul di bagian
samping kiri punggung belakang. Dengan teknik model ini, hanya dibutuhkan satu
orang saja untuk merebahkannya, dengan cara menarik tali dari belakang tubuh
saja.
Teknik Merebahkan Model 2.
Model kedua adalah dengan melingkarkan tali di bagian depan punuk, menyilang ke
bawah hingga di depan kedua kaki sapi. Tali ditarik ke bagianpunggung secara
menyilang lagi, kemudian ditarik ke belakangmelalui selangkangan kaki belakang
sapi. Model ini terkadang berisiko membuatkaki sapi menyepak ke belakang ketika
ditarik melalui selangkangannya
Menuntun Ternak
Mengalihkan Perhatian Ternak
Sapi
Penanganan
yang baik untuk mengalihkan ternak sapi adalah dengan cara menarik pangkal ekor
sapi dipegang dengan erat oleh kedua telapak tangan dan agak diangkat. Untuk
menghindari tendangan, orang yang memegang ekor sapi harus berdiri di sebelah
pinggir belakang ( di sebelah belakang agak ke samping) ternak tersebut.
Tindakan ini biasanya dilakukan apabila sapi akan disuntik atau divaksinasi,
atau juga untuk memaksa sapi agar mau memasuki lorong tata laksana dan untuk
mencegah agar sapi tidak mundur kembali.
Menunutun Ternak Sapi
1. Menunutun sapi dewasa yang jinak
Ternak sapi
yang jinak dapat dituntun tanpa menggunakan tali – temali, yaitu dengan cara
menarik hidungnya ke atas. Tangan kanan mencengkram sekat hidung (septum nasal)sapi.
Caranya, ibu jari dimasukkan ke lubang hidung sapi sebelah kanan, sedangkan
telunjuk dimasukkan ke lubang hidung sapi sebelah kiri. Tangan kiri memegang
tanduk atau telinga sapi tersebut dengan erat.
2. Menunutun sapi muda yang jinak
Cara
menunutun sapi yang lebih muda dan juga jinak (pedet atau heifer muda)
cukup mudah. Tangan kanan mencengkram dagu (bagian bawah mulut) sapi, sedangkan
tangan kiri memegang erat tanduk atau telinga sapi.
3. Menunntun sapi dewasa yang agak
ganas
Cara menuntun
ternak sapi yang telah dewasa dan agak ganas memerlukan penanganan dengan
bantuan tali atau tambang yang ditusukkan atau di tendok melalui sekat
hidungnya. Penusukkan sekat hidung sapi dewasa umumnya dilakukan
dengan menggunakan tang penusuk hidung ( nose punch) yang
telah diolesi antiseptik terlebih dahulu untuk menghindari infeksi. Setelah
sekat hidung sapi berlubang, dipasang cincin bertali untuk menuntun ternak sapi
tersebut.
Ketika tali
ditarik, sapi akan merasa kesakitan sehingga sapi kan mengikuti denagan patuh
kemana saja sapi tersebut dituntun. Lama – kelamaan setelah terbiasa, apabila
tali pengikat hidungnya dipegang (meskipun tanpa ditarik terlebih dahulu)
d\sapi akan segera bergerak mengikuti si penunutun.
Cara lain
untuk penarikan hidung ternak sapi adalah dengan menggunakan penarik hidung (nose lead). Sekat hidung sapi tidak perlu ditusuk. Alat
penarik hidung ini cukup dipasangkan. Kunci yang ketat pada alat ini akan
menekan hidung sapi sehingga sapi dapat ditarik. Alat ini digunakan untuk
menarik sapi agar terdongak ke atas, misalnnya pada saat sapi akan disuntik
atau intravena atau diperiksa atau dipotong kukunya.
Cara menuntun sapi dengan
bantuan tali
Cara
selanjutnya untuk menuntun ternak sapi tanpa menggunakan alat penarik hidung
atau di tendok yaitu hanya dengan menggunakan tali. Penanganan atau penuntunan
dengan cara ini bersifat sementara saja, dilakukan hanya pada saat dipelukan
dengan pengikatan pertama melalui leher sapi.
Pengikatan
leher perlu dipelajari dan diperhatikan dengan seksama. Pengikatan ujung tali
sebaiknya tidak mudah lepas atau tidak membahayakan sapi yang diikat.
Pengikatan ujung tali yang tidak benar akan mengakibatkan leher sapi tercekik.
Pengikatan
leher harus longgar, ujungnya harus terikat ketat tetapi harus mudah dilepaskan
kembali. Setelah leher sapi diikat, tali diputar untuk mengikat bangus (bagian
mulut dan hidung). Sapi dengan erat. Tali diputarkan dan diikatkan tepat di
atas hidung sapi, kemudian dilingkarkan ke bagian dagu. Dengan demikian, apabila
sapi dituntun atau ditarik, tali tersebut akan mengikat dengan erat.
biasanya tali temali digunakan pada hewan apa saja ?
BalasHapusbiasanya digunakan pada hewan berkaki empat seperti kerbau, sapi perah maupun sapi potong, bisa juga digunakan pada kambing maupun domba
BalasHapus