Pemeliharaan Sapi Perah
: Pemotongan Tanduk
Pemotongan tanduk pada pemeliharaan pedet masa sapih
sangat perlu ditinjau dari segi keamanan karena tanduk sapi perah betina dapat
merugikan karena ternak menjadi sulit untuk dikendalikan, misalnya pada saat pemberian
obat, palpasi rektal (dikodok), pemberian nomor telinga dll, sehingga dapat
membahayakan orang disekitarnya dan membahayakan ternak disekitarnya.
Sebaiknya tanduk sapi perah betina di potong,
keuntungannya adalah “AMAN”. Tanduk dapat dipotong pada masa pedet, sapi dara
atau pada masa sapi laktasi.
Yang perlu dipersiapkan pada pemotongan tanduk pada sapi
dara atau sapi laktasi :
· Membutuhkan alat khusus (dehorner) untuk memotong tanduk
· Memerlukan orang yang banyak untuk membantu mengendalikan
(handling) sapi.
· Sapi mungkin stres berat akibat banyak mengeluarkan
darah.
Lebih baik memotong atau menghilangkan bakal tanduk pada
saat pedet berumur satu bulan karena :
· Membutuhkan cara dan alat potong tanduk yang sederhana.
· Mudah mengerjakannya.
· Relative lebih mudah mengendalikan pedet.
· Tidak memerlukan orang banyak.
Cara
Memotong atau Menghilangkan Bakal Tanduk Pedet
1.
persiapan alat dan bahan alat potong tanduk
(dehorner) yang sederhana berjumlah lebih dari satu•
· Gunting
· Kompor atau Tungku arang sebagai sumber panas, dll.
· Salep antibiotic atau yodium tinktur
· Kapas
2. Mengendalikan Pedet
3. Pedet dipegang atau dikendalikan sedemikian rupa sehingga
badannya tidak dapat bergerak dan kepala mengarah petugas pemotong tanduk.
4. Orientasi Daerah Tanduk
5. Agar bakal tanduk lebih mudah terlihat maka bulu
disekitarnya digunting atau dibakar.
6. Memotong Tanduk
7. Memotong atau menghilangkan bakal tanduk :
· Dehorner dipanaskan sampai ujungnya merah membara
· Akar tanduk dipotong atau dilepas, caranya adalah menekan
kuat – kuat dan mencungkil akar tanduk dengan cepat (10 – 15 detik)
· Bekas akar tanduk yang berdarah diolesi salep antibiotic
atau yodium tinktura.
Mengingat pentingnya manfaat pemotongan tanduk baik bagi
keselamatan peternak maupun bagi sapi itu sendiri maka diharapkan para peternak
dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemotongna tanduk ini. Dinas
Pertanian Kota Padang Panjang melalui UPTD Puskeswan memiliki tenaga teknis
pemotongan tanduk yang telah dilengkapi dengan alat potong yang standar. Untuk
itu bagi masyarakat peternak Kota Padang Panjang yang ingin memotong tanduk
ternaknya dapat menghubungi petugas teknis di UPTD Puskeswan Kota Padang
Panjang yang beralamat di Jalan RPH Kelurahan Silaing Bawah (Simpang Hotel
Flaminggo) Padang Panjang.
Perawatan
tanduk pada ternak memang merupakan hal sepele, namun apabila tidak dilakukan
dengan baik akan berakibat fatal. Pada beberapa ternak terkadang ditemukan
tanduk yang tumbuh secara abnormal, contohnya tanduk yang tumbuh melingkar
menutupi kedua mata sehingga menghalangi penglihatan, tanduk yang tumbuh
menekan bagian belakang kepala ataupun telinga sehingga menimbulkan perlukaan.
Ternak
yang mengalami pertumbuhan tanduk yang abnormal seperti ini memerlukan
perawatan khusus karena apabila tidak ditangani dengan serius maka tanduk akan
terus tumbuh dan semakin melukai bagian tubuh lain yang terkena. Pertumbuhan
tanduk yang terlalu panjang dan tajam juga dapat melukai ternak lain yang
berada dalam satu kandang, karena salah satu sifat ternak ruminansia dewasa
adalah suka berkelahi, akibatnya sering terjadi luka akibat tandukan.
Terkadang juga tanduk yang dibiarkan
berkembang liar memanjang biasanya akan patah karena mengenai dinding kandang,
jika hal ini terjadi diluar pengawasan biasanya bagian tanduk yang patah akan
membusuk dan segera dimasuki larva yang akan menggerogoti tanduk hingga masuk
ke kepala bagian dalam.
Untuk
mencegah terjadinya hal-hal buruk seperti diatas sebaiknya tanduk ternak yang
masih muda dipotong atau dihilangkan (dehorning). Pemotongan ini akan berlangsung mudah dan aman, kalau umur ternak
di bawah satu bulan. Dehorning dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang
disebut dehorner, baik electric dehorner (pemotong tanduk elektrik), manual
dehorner (pemotong tanduk manual), atau dehorner paste (pasta untuk merapuhkan
tanduk).
Tujuan
dehorning adalah :
·
Menghemat ruangan.
·
Kandang dan peralatan lebih
awet.
·
Mengurangi bahaya yang mungkin
terjadi pada peternak dan memberi kemudahan dalam menangani dan memelihara
ternak.
·
Memudahkan penaganganan ternak
dan mencegah timbulnya perlukaan akibat tandukan.
·
Mencegah terjadinya gangguan
yang menyebabkan ternak menjadi tidak nyaman karena pertumbuhan tanduk yang abnormal
menimbulkan berbagai hal negatif seperti timbulnya perlukaan pada bagian yang
tertusuk, gangguan penglihatan yang pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan
menjadi terhambat
AAK
(2007) menyebutkan tiga cara untuk melakukan dehorning, yaitu :
· Dehorning
dengan bahan kimia.
· Dehorning
dengan besi yang dipanaskan.
· Dehorning
dengan gergaji.
· Dehorning
dengan bahan kimia.
1.
Dehorning dengan bahan kimia
Bahan
kimia yang digunakan adalah Kaustic soda dalam bentuk pasta atau batangan
seperti lilin. Bahan kimia kaustik akan mencegah pertumbuhan tanduk pada tanduk
baru lahir, kurang dari satu sampai tiga minggu usia anak sapi. Kaustik ini
merusak sel tanduk, sehingga tunas tanduk tidak bisa tumbuh.
·
Untuk melindungi diri, kenakan
sarung tangan ketika mengoleskan bahan kimia tersebut. Untuk melindungi
anak sapi, hindari aplikasi dekat matanya. Jangan gunakan kaustik saat cuaca
hujan. cara ini sering dilakukan pada pedet sebelum umur 2 minggu (3-10
hari).
·
Bersihkan /gunting bulu
disekitar tanduk, kemudian olesi vaselin.
·
Oleskan / gosokkan caustic soda
pada dasar calon tanduk hingga muncul bintik-bintik darah
2. Dehorning
dengan besi panas.
Alat
ini menggunakan listrik atau sumber panas lain yang dipakai untuk mematikan/
menghilangkan tanduk, terutama untuk pedet muda (1 bulan).
Cara
:
· Cara
menghilangkan tanduk adalah sebagai berikut, bulu disekitar tanduk digunting
bersih, dan cuci daerah tersebut dengan sabun, lalu keringkan dengan kapas
bersih.
· Pipa
besi dibakar dalam tungku lalu tempelkan bagian yang merah membara itu sehingga
membakar kulit disekitar tunas tanduk. Perlakuan ini sangat cepat , hanya
berlangsung sekitar 2 detik saja, jangan berlangsung lebih luka, karena bisa
merusak sel otak. Tunas tanduk yang benar-benar terbakar, mudah sekali
terkelupas, luka akibat pengelupasan, diobati dengan bubuk antibiotika lalu
kambingnya disuntik dengan obat tetanus antitoksin. Tunas tanduk yang tercabut,
tak akan menumbuhkan tanduk lagi.
· Pemotongan
tanduk dengan arus listrik dapat juga digunakan pada sapi muda. Suatu cincin
baja yang dipanaskan dengan listrik ditekankan pada dasar tanduk sehingga
membakar jaringan disekitarnya dan menahan pertumbuhan tanduk. cara ini hanya
mematikan sebagian saja dari dasar tanduk itu dan kemudian tanduk masih tumbuh
dalam wujud deformasi yang disebut scur.
3. Dehorning
dengan gergaji
Cara
ini hanya dilakukan pada sapi-sapi dewasa yang tanduknya sudah keras dan
panjang. Cara :
· Ikat
ternak dengan kuar agar tidak memberontak.
· bulu
disekitar tanduk digunting bersih, dan cuci daerah tersebut dengan sabun, lalu
keringkan dengan kapas bersih.
· Gergaji
tanduk dengan hati-hati, usahan hasilnya halus.
· Pemotongan
dilakukan dengan menyisakan pangkal tanduk 1-2 cm.
Terimakasih atas informasi yang anda postingkan
BalasHapusterima kasih
BalasHapusKerajinan Tanduk
BalasHapus