Cara Memilih Bibit Sapi Perah Yang Baik
Cara
memilih bibit sapi perah yang baik dilihat dari beberapa hal, yaitu :
·
Berasal dari
induk dan pejantan yang menghasilkan produksi susu tinggi
·
Memiliki kepala
dan leher yang sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan
pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar, jarak antara kaki depan dan kaki
belakang cukup lebar
·
Pertumbuhan
ambing dan puting baik, jumlah puting tidak lebih dari Buah yang letaknya
simetris. Calon induk unggul ini tentunya memiliki tubuh yang sehat dan tidak cacat.
·
Apabila ambing
diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting
susu tidak lebih dari empat dan simetris, namun tidak telalu pendek.
·
Sebagai bibit
unggul, sapi harus sehat dan tidak membawa penyakit menular, umur
sekitar 4-5 tahun dan memiliki kesuburan tinggi.
Pejantan unggul
dengan ciri-ciri :
·
Pejantan memiliki tubuh yang
kuat, muka sedikit panjang, kepala lebar, leher besar, punggung kuat, pinggang
lebar, pundak sedikit tajam dan lebar.
·
Paha yang dimilikinya rata dan
cukup terpisah, dada lebar dan jarak antar tulang rusuk cukup lebar.
·
Badan panjang, dada dalam,
lingkar perut dan lingkar dada besar.
·
Pejantan tentu saja harus sehat
dan bebas dari penyakit menular dan pastinya tidak menurunkan cacat pada
keturunannya.
·
Cara peternak
memilih/ seleksi bibit ternak sapi perah yang baik
Pemeriksaan
Identitas Ternak.
Pemeriksaan dilaksanakan
dengan meneliti dan mengamati dokumen yang ada antara lain penomoran ternak,
pemilik, dokumen perkawinan dan certificate of herd. Sertifikat dimaksud adalah
sertifikat yang dikeluarkan oleh asosiasi peternak sapi perah yang menyatakan
bahwa tetua dari sapi dimaksud harus terdata. Sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak pengadaan bibit sapi perah import harus memiliki catatan tetua dua
generasi di atasnya.
Pemeriksaan Performance Ternak
Pemeriksaan dimulai dengan
melaksanakan pengamatan umum terhadap kelompok sapi yang akan di seleksi dan
dilaksanakan di dalam paddock. Sapi dikelompokkan ke dalam 5 kelompok dan
dilakukan pengamatan terhadap kemungkinan adanya kelainan kesehatan,kemungkinan
adanya cacat, maupun kemungkinan adanya warna yang tidak dikehendaki. Dari
informasi awal tersebut selanjutnya di tindak lanjuti dengan melakukan
pemeriksaan dan pengamatan yang lebih teliti pada saat sapi berada dalam cattle
crushed.
Berdasarkan pengamatan
terhadap herd ternak di dalam paddock di simpulkan bahwa kelompok ternak yang
akan di seleksi dalam kondisi baik dan layak di lakukan pengamatan individu.
Kesehatan secara umum baik, sapi tidak di ketemukan yang dalam kondisi sakit
dan lemah, tidakdiketemukan adanya cacat fisik serta kondisi ekstrem pada sapi.
Pengukuran tinggi gumba dan
berat badan. Terhadap kelompok sapi yang telah di nyatakan layak untuk
dilakukan pemeriksaan individu di masukkan ke dalam gang way untuk dilakukan
pengukuran tinggi gumba dan berat badan.
Pengukuran tinggi badan di lakukan dengan cara membuat
tanda berupa ukuran dalam cm di gang way yang akan di lalui oleh sapi di gang
way, selanjutnya tim melakukan pemeriksaan tinggi gumba.
Pemeriksaan Cacat fisik. Pemeriksaan
dilakukan dengan mengamati secara cermat terhadap sapi yang sudah lolos dari
pengukuran tinggi gumba dan berat badan sapi. Pemeriksaan terhadap warna
specific sapi perah, kelainan di kaki, ambing, ekor, kemungkinan cacat di badan
sapi, mata dan tanduk.Sapi yang diketahui tidak memiliki simetri putting dan
memiliki bentuk putting bercabang di tolak sebagai calon bibit.
Pemeriksaann Kebuntingan. Data
kebuntingan sudah di informasikan oleh coordinator peternak dalam bentuk table
pemeriksaan kebuntingan yang dilakukan oleh petugas setempat. Metode
pemeriksaan yang dipergunakan untuk deteksi kebuntingan adalah menggunakan USG.
Pemeriksaan kebuntingan oleh tim dilakukan secara sampling terhadap 90 % jumlah
sapi yang akan di seleksi, sedangkan 10 % sapi yang tidak dilakukan palpasi
rektal dilakukan pemeriksaan terhadap perkembangan dan kondisi ambing yang
mengalami perkembangan se iring dengan perkembangan usia kebuntingan.
Pemeriksaan Kesehatan. Pemeriksaan
kesehatan dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pemeriksaan individu
terhadap kesehatan sapi. Pengamatan terhadap tingkah laku sapi dan mengamati
terhadap tanda tanda penyakit tertentu yang mungkin muncul akibat gangguan
penyakit tertentu.
Lihat warna kulit sapi. Warna
kulit sapi perah yang asli dengan sapi blandong sekilas sama tapi jika kita
teliti lebih lanjut akan kita temui perbedaan yang jelas jika sapi blandong
warna kulit agak kusam meski sudah di bersihkan tapi jika sapi perah yang
berkualitas akan memiliki warna kulit yang terang dan halus.
Jenis sapi perah yang
baik adalah bisa dilihat dari jenis kulitnya,yakni berkulit tipis dan tidak
terserang penyakit seperti gudikan Bentuk sapi perang yang berkualitas adalah
ketika di lihat dari belakang bagian pantat sapi tampak papak (rata),kaki besar
dan kuat
Jenis
susu. Jenis sapi perah yang akan dijadikan bibit hendaknya kita melihat dan
memegang susu pada sapi,jika susu sapi tersebut klemir (halus dan lunak) maka
kelak kualitas susu yang dihasilkan juga bagus dan banyak.
Tempat Pemilihan Sapi Perah Yang Baik
Tempat
yang baik untuk memilih bibit ternak sapi perah yang baik adalah : Berasal dari
pembibitan sapi perah yang sudah terpercaya sehingga peternak dapat mengetahui
darimana keturunan sapi perah tersebut berdasarkan data recording.Tidak berasa
dari daerah endemik ( pembawa bibit penyakit ).Bersal dari daerah pembibitan.
oke sip, terima kasih
BalasHapusSangat bermanfaat ilmunya
BalasHapus