Jumat, 12 Juni 2015

Memilih Bibit Sapi Perah



Cara Memilih  Bibit Sapi Perah Yang Baik

Cara memilih  bibit sapi perah yang baik dilihat dari beberapa hal, yaitu :
·      Berasal dari induk dan pejantan yang menghasilkan produksi susu tinggi
·      Memiliki kepala dan leher yang sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar, jarak antara kaki depan dan kaki belakang cukup lebar
·      Pertumbuhan ambing dan puting baik, jumlah puting tidak lebih dari Buah yang letaknya simetris. Calon induk unggul ini tentunya memiliki tubuh yang sehat dan tidak cacat.
·      Apabila ambing diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari empat dan simetris, namun tidak telalu pendek.
·      Sebagai bibit unggul, sapi harus sehat dan tidak membawa penyakit menular, umur sekitar 4-5 tahun dan memiliki kesuburan tinggi.

Pejantan unggul dengan ciri-ciri :
·        Pejantan memiliki tubuh yang kuat, muka sedikit panjang, kepala lebar, leher besar, punggung kuat, pinggang lebar, pundak sedikit tajam dan lebar.
·        Paha yang dimilikinya rata dan cukup terpisah, dada lebar dan jarak antar tulang rusuk cukup lebar.
·        Badan panjang, dada dalam, lingkar perut dan lingkar dada besar.
·        Pejantan tentu saja harus sehat dan bebas dari penyakit menular dan pastinya tidak menurunkan cacat pada keturunannya.
·        Cara peternak memilih/ seleksi bibit ternak sapi perah yang baik

Pemeriksaan Identitas Ternak.
Pemeriksaan dilaksanakan dengan meneliti dan mengamati dokumen yang ada antara lain penomoran ternak, pemilik, dokumen perkawinan dan certificate of herd. Sertifikat dimaksud adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh asosiasi peternak sapi perah yang menyatakan bahwa tetua dari sapi dimaksud harus terdata. Sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pengadaan bibit sapi perah import harus memiliki catatan tetua dua generasi di atasnya.


Pemeriksaan Performance Ternak
Pemeriksaan dimulai dengan melaksanakan pengamatan umum terhadap kelompok sapi yang akan di seleksi dan dilaksanakan di dalam paddock. Sapi dikelompokkan ke dalam 5 kelompok dan dilakukan pengamatan terhadap kemungkinan adanya kelainan kesehatan,kemungkinan adanya cacat, maupun kemungkinan adanya warna yang tidak dikehendaki. Dari informasi awal tersebut selanjutnya di tindak lanjuti dengan melakukan pemeriksaan dan pengamatan yang lebih teliti pada saat sapi berada dalam cattle crushed.
Berdasarkan pengamatan terhadap herd ternak di dalam paddock di simpulkan bahwa kelompok ternak yang akan di seleksi dalam kondisi baik dan layak di lakukan pengamatan individu. Kesehatan secara umum baik, sapi tidak di ketemukan yang dalam kondisi sakit dan lemah, tidakdiketemukan adanya cacat fisik serta kondisi ekstrem pada sapi.
Pengukuran tinggi gumba dan berat badan. Terhadap kelompok sapi yang telah di nyatakan layak untuk dilakukan pemeriksaan individu di masukkan ke dalam gang way untuk dilakukan pengukuran tinggi gumba dan berat badan.
Pengukuran tinggi badan di lakukan dengan cara membuat tanda berupa ukuran dalam cm di gang way yang akan di lalui oleh sapi di gang way, selanjutnya tim melakukan pemeriksaan tinggi gumba.
Pemeriksaan Cacat fisik. Pemeriksaan dilakukan dengan mengamati secara cermat terhadap sapi yang sudah lolos dari pengukuran tinggi gumba dan berat badan sapi. Pemeriksaan terhadap warna specific sapi perah, kelainan di kaki, ambing, ekor, kemungkinan cacat di badan sapi, mata dan tanduk.Sapi yang diketahui tidak memiliki simetri putting dan memiliki bentuk putting bercabang di tolak sebagai calon bibit. 
Pemeriksaann Kebuntingan. Data kebuntingan sudah di informasikan oleh coordinator peternak dalam bentuk table pemeriksaan kebuntingan yang dilakukan oleh petugas setempat. Metode pemeriksaan yang dipergunakan untuk deteksi kebuntingan adalah menggunakan USG. Pemeriksaan kebuntingan oleh tim dilakukan secara sampling terhadap 90 % jumlah sapi yang akan di seleksi, sedangkan 10 % sapi yang tidak dilakukan palpasi rektal dilakukan pemeriksaan terhadap perkembangan dan kondisi ambing yang mengalami perkembangan se iring dengan perkembangan usia kebuntingan.
Pemeriksaan Kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pemeriksaan individu terhadap kesehatan sapi. Pengamatan terhadap tingkah laku sapi dan mengamati terhadap tanda tanda penyakit tertentu yang mungkin muncul akibat gangguan penyakit tertentu.
Lihat warna kulit sapi. Warna kulit sapi perah yang asli dengan sapi blandong sekilas sama tapi jika kita teliti lebih lanjut akan kita temui perbedaan yang jelas jika sapi blandong warna kulit agak kusam meski sudah di bersihkan tapi jika sapi perah yang berkualitas akan memiliki warna kulit yang terang dan halus.
Jenis  sapi perah yang baik adalah bisa dilihat dari jenis kulitnya,yakni berkulit tipis dan tidak terserang penyakit seperti gudikan Bentuk sapi perang yang berkualitas adalah ketika di lihat dari belakang bagian pantat sapi tampak papak (rata),kaki besar dan kuat
          Jenis susu. Jenis sapi perah yang akan dijadikan bibit hendaknya kita melihat dan memegang susu pada sapi,jika susu sapi tersebut klemir (halus dan lunak) maka kelak kualitas susu yang dihasilkan juga bagus dan banyak.

Tempat Pemilihan Sapi Perah Yang Baik
          Tempat yang baik untuk memilih bibit ternak sapi perah yang baik adalah : Berasal dari pembibitan sapi perah yang sudah terpercaya sehingga peternak dapat mengetahui darimana keturunan sapi perah tersebut berdasarkan data recording.Tidak berasa dari daerah endemik ( pembawa bibit penyakit ).Bersal dari daerah pembibitan.

2 komentar: